Bisnis Perlengkapan Ibadah Khusus Anak-anak

SEBULAN menjelang Ramadan, produsen perlengkapan Ibadah makin moncer. Permintaan akan perlengkapan Ibadah seperti mukena, sarung, dan sajadah mulai melonjak ketimbang pada hari biasa.Produsen pun bersaing menciptakan kreasi dan tren perlengkapan Ibadah terbaru. Peluang Itulah yang dilihat oleh Sandi Kamarulloh. dengan memproduksi sajadah khusus untuk anak-anak.

Menurut Sandi, banyak orangtua makin menyadari pentingnya memperkenalkan nilai-nilai agama kepada buah hati mereka sedini mungkin. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain mengajak anak salat bersama.Untuk memikat anak supaya rajin salat, salah satunya membelikan mereka sajadah. Apalagi. Jika sajadah Itu memiliki desain yang menarik dengan warna-warna cerah.

"Ini bukan sajadah biasa. Karena sajadah Ini bisa berubah fungsi menjadi tas ransel," ujar Sandi, pemilik Nafcesa Colectlon, seperti dilansir Kontan. Sandi mulai memproduksi sajadah tas ransel Ini sejak 2009. Unik dan praktis, dua kata itu mungkin cocok untuk produk Ini.

Dengan dukungan 10 pekerja, Sandi membuat 30 hingga 50 sajadah tas setiap hari. Produksinya kian melonjak menjelang bulan Ramadan. Dia pun harus menambah Jumlah pekerja hingga 20 orang. "Dua bulan menjelang Ramadan, produksi kami bisa naik dua hingga uga kali lipat," ujarnya.

Menjelang bulan Puasa seperti saat Ini, omzet yang pada hari biasa Rp 10 Juta sampai Rp 20 Juta berlipat menjadi Rp 30 Juta hingga Rp 40 Juta.Keuntungan serupa Juga dialami Dian Sujatmlko, pemilik usaha Anak Gaya. Usaha pembuatan perlengkapan ibadah ini mengalami kenaikan pesanan hingga 80 persen. "Sejak akhir bulan Januari lalu kami sudah memproduksi untuk para distributor, untuk stok menjelang Ramadan," ujarnya.

Omzet bisnisnya menjelang Ramadan melonjak hingga Rp 50 Juta. Omzetbulan-bulan biasa pun cukup besar, yakni berkisar Rp 28 Juta.Penghasilan yang besar Itu memang sebanding dengan proses pembuatan tas yang memerlukan ketelitian dan kerapian. Sandi menggunakan dua Jenis kain untuk membuat sajadah tas ransel itu, yakni kainkatun dan diadora.

Sedangkan Dian menggunakan kain berbahan katun dan funyboa "Kami pernah menggunakan kain l Lu ni tapi hasilnya tidak awet," ujarnya. Harga sajadah tas ransel Ini bervariasi, tergantung bahan dan ukuran. Sandi menjual sajadah tas berukuran 50 cm x 85 cm Rp 120.000. Tas yang lebih besar, ukuran 55 x 90 harganya Rp 140.000.

Permintaan akan sajadah tas Ini sekarang sudah meluas. Dian dan Sandi telah mengirimkan produknya ke berbagai wilayah di luar Jakarta, seperti Semarang. Solo. Yogyakarta. Malang. Surabaya, bahkan ke Pulau Sulawesi dan ke Maluku. Tak hanya konsumen lokal, konsumen di beberapa negara seperti seperti Malaysia, Singapura. Jepang, dan Amerika Serikat Juga sudah melirik produk sajadah tas buatan Indonesia, (dia) 

Source: Warta Kota

Presented by: Bordir Aplikasi untuk Sajadah Anak, Bantal Imoet, Sampul Buku Kreasi

Komentar